Contoh Makalah Memberi Makan Peroral



BAB  I
PENDAHULUAN
1.1.                 Latar Belakang Prakerin
Tugas  utama  subsistem  pendidikan  mengah  kejuruan  (SMK) adalah
menghasilkan  tenaga  kerja  tingakat  menengah  yang  sesuai  dengan  tuntutan  perkembangan  ketenagakerjaan   dan  kebutuhan  pembangunan.
Upaya  peningkatan  keahlian  profesional  siswa  bertujuan  agar  siswa  memiliki  pengetahuan, keterampilan  dan  etos  kerja  yang  sesuai  dengan  tuntan  lapangan. Proses  tersebut  agar  siswa  dapat  merasakan  bagaimana  kerja  dilapangan dengan  kemampuan  yang  telah  mereka  peroleh  disekolah  sebelumnya  dan diterapkan  kembali  ke  lapangan  kerja  prakerin  yang  dilaksanakan  pada  tingkat  XI  semester  II  akhir. Pelaksanan prakerin dilaksanaan  pada  tempat-tempat  yang  telah  dipilih  atau  ditentukan  oleh  pihak  sekolah  sesuai  dengan  keahliannya.
Alasan  penulis  memilih  judul laporan  kerja  praktik  kerja  lapangan  memberikan  makan  peroral  di  karenakan  kegiatan  tersebut  sering di  lakukan  di rumah  sakit  umum  mulya  kota  tangerang  selama  3  kali  dalam  24  jam.

1.2.                    Pengertian  Prakerin
Prakerin  adalah  praktek  kerja  lapangan  yang  dikerjakan  untuk  memberikan pengalaman  praktek  penerapan  bidang  keahlian  dengan  mempelajari  suatu  sistem memberikan  alternatif  atas  permasalahan  yang  ada  dan  melaporkannya  dalam  bentuk  ilmiah.

1.3.                Tujuan  Dan  Manfaat  Prakerin   
1.3.1   Tujuan   Prakerin
 1.3.1.1 Umum
Prakerin  ini  dilaksanakan  sebagai  salah  satu  pencapaian
 target kompetensi  program  keahlian  keperawatan  dan
 sebagai  media  penilaian hasil  penyerapan  materi  yang
 diperoleh  di sekolah  SMK  Kesehatan Mutiara  Insani.
             1.3.1.2 Khusus
Prakerin  ini  dilaksanakan  agar  siswa  mendapatkan  pengalaman  bekerja  dan untuk   menambah  ilmu  pengetahuan  khususnya  di  bidang  keperawatan.

   1.3.2   Manfaat  Prakerin
1.3.1    Meningkatkan mutu dan kemampuan siswa-siswi SMK.
1.3.2.   Menambah bekal untuk masa mendatang guna memasuki dunia
           kerja  yang semakin ketat persaingannya.
1.3.3.   Agar siswa-siswi SMK bisa memahami dan mengikuti
            kegiatan kerja di  dunia usaha atau industri.


1.4             Waktu  dan  Tempat  Prakerin

1.4.1    Waktu  praktik
Kegiatan  praktek  klinik  keperawatan  ini  dilakukan  dalam  beberapa  waktu:  RSU  Mulya  selama  6 minggu  dimulai  tanggal  15  juni  -  31  juli  2015.   Dan  Panti  Werdha  selama  2  minggu  dimulai  tanggal  3  -  15  agustus  2015.
1.4.2    Tempat  praktik
       Tempat  praktik  yang  digunakan  RS  Mulya  dan  Panti  Werdha
                                    













BAB II
KEADAAN  UMUM  PERUSAHAAN
2.1             Sejarah  Perusahaan
Rumah  Sakit  Mulya  adalah  Rumah  Sakit  Umum  Swasta  yang  berawal  dari rumah  Bersalin  Mulya  yang  beropasi  sejak  Juli  1997  dan  akhirnya  sesuai  dengan  SK   WALIKOTA   TANGERANG   NO.   445.1483.DINKES.07.RSU.03.VII/  Tanggal  30  Mei 2005  menjadi  RS. Umum.  Dalam  memberikan  pelayanan  yang  baik  dan  berkualitas dengan  harga  yang  relative  terjangkau. Brand  Image  yang  ingin  ditanamkan  adalah suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan yang mengutamakan CARE yaitu kepanjangan dari Cepat, Andal, Ramah, Empati. Dalam  bahasa  inggris  CARE  juga  berati peduli  terhadap  semua  Staker  Holeder  termasuk  terhadap  lingkungan.

2.2           Visi  dan  Misi  Perusahaan
2.2.1   VISI
Visi Rumah Sakit Mulya “Menjadi Rumah Sakit pilihan keluarga di Kota Tangerang yang dikenal dan selalu mengutamakan prinsip dasar CARE (Cepat, Andal, Ramah, Empati)”



2.2.2     MISI
2.2.2.1  Memberikan  pelayanan  kesehatan  yang  berkualitas  prima
             dan  aman  dengan  berlandasan  prinsip  dasar  CARE
             (Cepat,  Andal, Ramah, Empati)  untuk  mencapai  kepuasan
             pasien  dan  keluarganya.
2.2.2.2  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
              pendidikan  dan  pelatihan.
2.2.2.3   Mengelola  RS  Mulya  dengan  manajemen  profesional
               yang  inovatif, efektif, dan  efisien.
2.2.2.4     Menjadikan  RS  Mulya  sebagai  tempat  kerja  pilihan bagi
                karyawan  dan tenaga  medis.
2.2.2.5    Membangun  budaya  kerja  dan  lingkungan  kerja  yang
               sehat dan  harmonis.

2.3                  Motto Perusahaan

2.3.1   Motto Rumah Sakit Mulya
Motto RS Mulya adalah “We Care (Cepat, Andal, Ramah, Empati)”. Dalam menjalankan  tugas  dan  perannya  masing – masing  di  RS  Mulya, seluruh  elemen  bekerja secara  cepat  dan  responsif, dengan  hasil  yang  dapat  di  andalkan, tanpa  kesalahan  dan dapat  di  pertanggung  jawabkan, serta  selalu  bersikap  ramah   dan  berempati  kepada pasien  dan  keluarganya  serta  menolong  mereka  sesuai  dengan  kemampuan.
 2.3.2     Prinsip Dasar RS Mulya adalah :

  2.3.2.1   Care. Seluruh elemen RS Mulya  mengutamakan  Cepat,
                Andal,  Ramah,  Empati memberikan  pelayanan  serta dalam
                kehidupan  berorganisasi terhadap  seluruh pihak  yang
                 berkepentingan.
2.3.2.2     Communication. Seluruh  elemen RS Mulya  membangun
                 pola  komunikasi  dan “Information Sharing” yang  efektif
                 dan jelas  di  semua  tingakat  jabatan, dan selalu  terbuka
                  untuk  ide, saran, dan  feedback  untuk  perbaikan  dan
                  inovasi.
2.3.2.3   Commitment. Seluruh  element  RS  Mulya  memahami  dan
                memiliki  visi, misi yang  sama  dan berkomitmen
                memberikan
                yang  terbaik  bagi  RS Mulya,  pasien, masyrakat sekitar,
                 mitra usaha, pemerintah, dan pihak – pihak  yang
                 berkepentingan  lainnya.
2.3.2.4  Collaboration. Seluruh elemen  RS Mulya menjunjung tinggi
              semangat   kebersamaan  dan  kerja sama  berdasarkan  rasa
              saling  percaya  diri  dan  saling menghargai  untuk  mencapai
              tujuan  bersama.
2.3.2.5 Competence. Seluruh  elemen  di  RS  Mulya  memiliki
              kompetensi  di  bidangnya masing – masing  dan  akan selalu
              berusaha  mempertahankan dan  meningkatkan kualitas  kerja
              dan  kemampuannya  dengan senantiasa  belajar, bernagi  ilmu,
             mengadopsi  inovasi  dan  perubahan.

2.4            Stuktur  Organisasi
Struktur  organisasi  terdapat  pada  lampiran 









BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1                               Konsep  Dasar  Nutrisi
Istilah  gizi  berasal  dari  bahasa  arab  gizawi  yang berarti nurtrisi. Oleh  para  ahli  istilah  tersebut  diubah  menjadi  gizi. Gizi  adalah  substansi  organik  dan  non-organik  yang ditemukan dalam makanan  dan  dibutuhkan  oleh  tubuh  agar  dapat berfungsi   dengan  baik. Kebutuhan  gizi  sesorang  ditentukan oleh  faktor  usia, jenis  kelamin, jenis  kegiatan, dan sebagainya. Nutrisi berfungsi  untuk  membentuk  dan  memelihara  jaringan  tubuh, mengatur  proses – proses dalam tubuh, sebagai  sumber  tenaga , serta  untuk  melindungi  tubuh  dari  serangan  penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi  adalah  untuk  jaringan  tubuh, membentuk  struktuk  kerangka   dan  jaringan  tubuh, serta  mengatur  berbagai  proses  kimia  di  dalam  tubuh.
Dalam  konsep  dasar  nutrisi  mengenal  sebuah  istilah  yang  disebut  dengan  nutrien. Nutrien adalah sejenis zat  kimia  organik  atau  anorganik  yang terdapat dalam  makanan  dan  dibutuhkan  tubuh  untuk  menjalankan  fungsinya. Setiap nutrien memiliki fungsi tertentu yang akan menampilkan sekurang – kurangnya satu fungsi  khusus pada  saat  makanan  dan diserap  oleh tubuh.
Energi  yang  dihasilkan  nutrien  atau  makanan  disebut  sebagai  “nilai  kalori”. Kalori  =  energi  yang digunakan  untuk  pembakaran.
3.2                   Pengertian  Memberi  Makan  Peroral

    3.2.1   Pemberian  makanan  melalui  oral  merupakan  tindakan  keperawatan
               yang  di  lakukan  pada  pasien  yang  tidak  mampu
                memenuhi  kebutuhan  nutrisi secara  sendiri  dengan  cara  membantu
                memberikan  makanan  nutrisi  melalui  oral
3.2.2    Pemberian  makan  secara  oral  adalah  pemberian  makanan  dan
              minuman  pada klien  secara  langsung  melalui  mulut.

3.3                   Macam – macam  Nutrisi
3.3.1   Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dalam  diet. Kardohidrat diklasifikasikan menurut  unit gula  atau  sakarida. Tiap  gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat  di  bagi menjadi :
3.3.1.1    Karbohidrat  sederhana  (gula) ; bisa berupa  monosakarida
                 (molekul  tunggal  yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
                 galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda),
                 contoh sukrosa  (glukosa + fruktosa),  maltosa
                 (glukosa + glukosa), laktosa  (glukosa + galaktosa).
3.3.1.2      Karbohidrat  kompleks  (amilum)  adalah  polisakarida
                 karena
               disusun  banyak molekul  glukosa.
3.3.1.3    Serat  adalah  jenis  karbohidrat  yang  diperoleh  dari  tumbuh
               tumbuhan, tidak dapat  dicerna  oleh  tubuh  dengan  sedikit
               atau   tidak  menghasilkan  kalori  tetapi dapat  meningkatkan
               volume  feces. Karbohidrat  memiliki  berbagai  fungsi  dalam
                tubuh  makhluk  hidup,  terutama  sebagai  bahan  bakar
               (misalnya glukosa), cadangan  makanan  (misalnya  pati  pada
               tumbuhan  dan  glikogen  pada  hewan),  dan  materi
               pembangun  (misalnya  selulosa pada  tumbuhan, kitin  pada
               hewan   dan jamur). Kebutuhan  karbohidrat  60-75%  dari
               kebutuhan  energi  total.
3.3.2          Protein
Protein  sangat  penting  untuk  pembentukan  dan  pemeliharaan   jaringan tubuh. Beberapa  sumber   protein  berkualitas  tinggi  adalah: ayam,  ikan,  daging,  domba,  kalkun, dan  hati. Beberapa  sumber  protein   nabati  adalah: kelompok  kacang  polong  (misalnya buncis,  kapri,  dan kedelai),  kacang-kacangan,  dan  biji-bijian.
Protein  merupakan  konstituen  penting  pada  semua  sel, jenis  nutrien  ini  berupa struktur  nutrien  kompleks  yang  terdiri  dari  asam-asam  amino. Protein  akan  dihidrolisis oleh  enzim-enzim  proteolitik. Untuk  melepaskan  asam-asam  amino  yang  kemudian  akan diserap  oleh  usus. Fungsi  protein :
   3.3.2.1   Protein  menggantikan  protein  yang  hilang  selama   proses
               metabolisme  yang  normal dan  proses  pengausan  yang
                 normal.
3.3.2.2     Protein  menghasilkan  jaringan  baru.
 3.3.2.3    Protein  diperlukan   dalam  pembuatan  protein-protein
                 yang baru dengan  fungsi  khusus dalam  tubuh  yaitu
                 enzim, hormon  dan haemoglobin.
3.3.2.4     Protein  sebagai  sumber  energi.
3.3.3     Lemak
Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Gliseron merupakan alkohol trihidrat yang mempunyai tiga gugus hidroksil –OH. Sedangkan asam lemak adalah molekul yang memiliki rumus umum R.COOH, dengan R menunjukan rantai hidrokarbon. Setiap gugus –OH gliserol bereaksi dengan –COOH asam lemak membentuk sebuah mulekul lemak. Berdasarkan strukturnya, lemak yang tersusun atas satu molekul gliserol dan tiga atau lebih molekul asam lemak disebut sebagai trigliserida. Trigliserida ini mengandung dua atau tiga asam lemak yang berbeda, yang dikenal sebagai trigliserida majemuk. Lemak alami adalah campuran dari beberapa trigliserida majemuk. Dengan demikian, lemak alami juga mengandung sejumlah asam lemak yang berbeda.
3.3.4     Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
3.3.4.1          Vitamin A
Vitamin  ini  membantu  perkembangan  daya  lihat  bayi. Juga  berperan  dalam  proses  kerja  sel  tulang. Anak-anak  yang  kekurangan  vitamin  A  akan  menderita  rabun  senja serta  gangguan  pertumbuhan. Mereka  juga  rentan  terhadap  infeksi. Sumber  vitamin  A antara  lain: telur,  keju, dan  hati.
3.3.4.2           Vitamin  B-kompleks
Semua  vitamin  B  membantu  produksi  energi,  dan  membantu  terbentuknya  sel-sel  otak  bayi. Vitamin  B1   dan niasin  (salah  satu  anggota  B-kompleks)  membantu  sel tubuh  menghasilkan  energi. Vitamin  B6  membantu  tubuh  melawan  penyakit  dan  infeksi. B12  digunakan  dalam  pembentukan  sel  darah  merah. Kecukupan  vitamin B-kompleks  membantu  mencegah  kelambatan  pertumbuhan,  anemia,  gangguan  penglihatan,  kerusakan  syaraf,  dan  gangguan  jantung. Makanan  seperti  misalnya  roti, padi-padian,  dan  hati  banyak  mengandung  vitamin  B-kompleks. Setiap  anggota  vitamin B-kompleks  bersumber  dari  makanan   tertentu misalnya:  B1  dari  kacang  buncis ; B12 dari  daging,  ikan,  telur,  dan  susu.
3.3.4.3           Vitamin C
Anak-anak  dapat  memperoleh  vitamin  C  dari  jeruk  dan  berbagai  sayuran. Mereka memerlukan  vitamin  C  untuk  membentuk  beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
3.3.4.4           Vitamin D
   Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri
   vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan
 vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

3.3.5    Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
3.3.5.1     Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium,
                fosfor.
3.3.5.2   Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
               komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K,
               Mg, P (intraseluler).
3.3.5.3   Bahan dasar enzim dan protein.

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.


3.4                Tujuan Pemberian Kebutuhan Nutrisi
3.3.1    Membantu klien yang mengalami terbatasnya aktivitas
3.3.2    Pemenuhan kenutuhan nutrisi pasien
3.3.3    Memenuhi hak pasien untuk mendapatkan asupan nutrisi
3.5                   Indikasi
3.3.1    Pada pasien yang bisa makan sendiri
3.3.2    Diberikan kepada pasien yang memiliki gangguan mobilitas tetap
             sadar
3.6                  Kontra Indikasi
tidak dapat diberikan pada pasien koma, CA nasofaring, CA mandibularis, obstruksi tenggorokan.
3.7                 Hal – hal Yang Harus Diperhatikan
3.6.1   Ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien.
3.6.2   Sebelum dihidangakan makanan di periksa dulu, apakah sudah
          sesuai dengan daftar makanan/diet pasien.
3.6.3   Usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali
          kontra  indikasi
3.6.4   Sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga
           tidak terlalu  sedikit
3.6.5    Peralatan makanan dan minuman harus bersih
3.6.6    Untuk pasien anak –anak, usahakan menggunakan peralatan yang
           menarik  perhatiannya
3.6.7   Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah
           makanan di  makan habis atau tidak
3.6.8    Perhatikan selera makan dan keluhan pasien pada waktu makan
           serta reaksinya setelah makan
3.6.9     Perhatikan selera makan dan keluhan pasien pada waktu makan
            serta  reaksinya setelah  makan













BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK
4.1.                Persiapan Alat dan Bahan
4.1.1     Makanan  dan  minuman  yang  sudah  disiapkan
4.1.2     Serbet  makan / tissue  makan
4.1.3     Sendok
4.1.4     Buah  untuk  pencuci  mulut
4.1.5     Lingkungan  di  sekitar  klien  di  rapihkan
4.1.6     Klien  di  beritahukan  dan  disiapkan  dalam  keadaan  posisi   kepala
             lebih tinggi  dari  badan
         4.2                Langkah – langkah
4.2.1     Mencuci  tangan
4.2.2     Memberitahukan  klien  untuk  makan
4.2.3     Menghidangkan  makanan  di  atas  meja  klien
4.2.4     Membantu  klien  dalam  posisi  yang  nyaman.
4.2.5     Meletakan  serbet / tissue  di  bawah  dagu  klien
4.2.6     Memberikan  kesempatan  klien  untuk  berdo’a  terlebih  dahulu
4.2.7     Menanyakan  pada  klien  apakah  lauk  dan  sayurnya  boleh  di
             campur  dengan  nasi  (tim)  atau  tidak
4.2.8     Menyuapkan  makanan  dalam  porsi  sedang  dan  tidak 
             tergesa – gesa
4.2.9     Memberikan  minum  yang  secukupnya
4.2.10   Setelah  selesai,  mulut  klien  dibersihkan  dengan  serbet / tissue
4.2.11     Mengembalikan  alat  makan  pada  tempatnya













BAB V
HASIL  DAN  PEMBAHASAN
5.1         Hasil
Proses   memberikan   makan   dan   minum   untuk   klien   yang   mampu   makan   minum  via  oral. Klien   yang   tidak   mampu   makan   secara   mandiri   yang   disebabkan   karena  sakit   atau   trauma   tubuh,  contohnya   lumpuh   sebagian,   kecacatan   tubuh   bagian   atas  atau  kelemahan   usia   karena   manula.
5.1.1      Pengertian  Memberi  Makan  Per Oral
   Memberi  makan  Per Oral adalah  menolong  klien  dalam
   memberikan  makanan  melalui mulut. ( SOP  RS. Mulya   thn  2011)
5.1.2     Alat  dan  Bahan menuut  teori  ( SOP  RS. Mulya  thn 2011 )
5.1.1     Makanan  dan  minuman  yang  sudah  disiapkan
5.1.2     Serbet  makan / tissue  makan
5.1.3     Sendok
5.1.4     Buah  untuk  pencuci  mulut
5.1.5     Lingkungan  di  sekitar  klien  di  rapihkan
5.1.6     Klien  di  beritahukan  dan  disiapkan  dalam  keadaan  posisi
               kepala  lebih tinggi  dari  badan

5.1.3   Alat  dan  Bahan  menurut  praktik 
5.1.1     Makanan  dan  minuman  yang  sudah  disiapkan
5.1.2     Serbet  makan / tissue  makan
5.1.3     Sendok
5.1.4     Buah  untuk  pencuci  mulut
5.1.5     Lingkungan  di  sekitar  klien  di  rapihkan
5.1.6     Klien  di  beritahukan  dan  disiapkan  dalam  keadaan  posisi
               kepala

5.2                   Pembahasan
 Tidak  ada  perbedaan  antara  prosedur  baik secara  teori  menurut SOP
  Rumah  Sakit maupun  secara  praktik.









  BAB VI
  PENUTUP
6.1                  Kesimpulan
Prosedur membantu  pasien makan di tempat tidur merupakan fungsi dasar yang sering di anggap mudah oleh kebanyakan orang., dimana klien mengalami kondisi yang tidak memungkinkan untuk makan sendiri dan tidak ada keluarga yang menemani saat pasien dalam kondisi yang lemah maka dari itu sebagai perawat juga harus membantu pasien yang kurang mampu untuk makan sendiri.

6.2            Saran
6.2.1  Saran Untuk Sekolah
Sebaiknya seminggu  sebelum  prakerin  di  adakan  pendalaman  materi  agar  siswa  lebih siap lagi, dan  sebaiknya  prakerin  di adakan  di  tengah semester  jangan di akhir semester  karna  akan  menganggu pelajaran di awal  semester  kelas  XII.
6.2.2  Saran Untuk Para Siswa
Sebaiknya  siswa  lebih  aktif  lagi  bertanya  kepada kaka perawat, dan lebih  disiplin dalam berpakaian,  dan untuk para  pembimbing  jangan berbeda pendapat  karna membingungkan para  siswa.

6.2.3      Saran Untuk Rumah Sakit
Berikan motifasi yang baik untuk siswa agar siswa lebih baik lagi dalam melakukan prosedur yang dilakukan dan lebih sabar dalam mengajarkan tindakan yang belum terlalu berani di lakukan siswa di lapangan kerja karna siswa sebelumnya hanya melakukannya di lingkungan sekolah.



















DAFTAR  PUSTAKA

Sumber : Buku ajarProsedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia//makanperoral
Sumber: harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/17/konsep-dasar-pemenuhan-kebutuhan-makan-secara-oral-serta-nutrisi
Sumber : Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Sumber : SOP  RS. Mulya  thn  2011








Komentar